Bercembu dalam Cerpen "Tahi Lalat" karya M. Shoim Anwar

Mari kita bercembu lebih jauh dan lebih merasakan nikmat rasa dalam cerita pendek dengan judul "Tahi Lalat". Bagi yang belum tahu isi cerita yang terkandung dalam cerpen tersebut, kini akan dikupas secara singkat apa saja rasa dan kenikmatan dalam cerita pendek tersebut.

Bagi kita mulai pemanasan dulu, pertama membaca sebuah cerpen tersebut terdapat gambaran atau lukisan seorang pejabat desa yang sedang mempermainkan warga, bahkan memaksa supaya menjual lahan untuk dijadikan sebuah rumah yang indah layaknya di Kota. Dari awal sudah bisa dilihat atau diraba bahwa makna dalam cerita pendek tersebut timbul rasa permainan di dalamnya. Permainan yang panas, pejabat menjanjikan ini itu tetapi mengingkari semua perjanjiannya.

Untuk yang kedua, tentang simbol yang sangat menarik bagi pembaca yakni tahi lalat yang terdapat pada dada istri lurah. Pasti kalian pertama kali membaca judul tersebut terheran-heran, apa sih yang dimaksud penulis tentang tahi lalat tersebut. Bagi saya, penulis cerpen "Tahi Lalat" ini menyimbolkan bahwa adanya sebuah aib yang sudah tercium oleh masyarakat umum. Terjadi pada cerpen ini yaitu aib seorang istri lurah yang memiliki tahi lalat di dadanya. Dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu aib yang disembunyikan pasti akan tercium baunya dan rasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi karya Widji Thukul

Makna ketidakadilan CERPEN "Sulastri dan Empat lelaki" karya M. Shoim Anwar

Mengupas Tentang Video Lagu "Mama Papa Larang" Karya Judika